Minggu, 10 April 2011

Untukmu (Calon) Suamiku

Rasanya sudah lama aku tidak meletakan jariku diatas keyboard untuk menuliskan cerita dan mimpi indahku.
Pagi ini rasanya semangat menulispun kembali bermunculan, semangat untuk menceritakan isi hatiku untuk calon suamiku.
walaupun aku belum tahu apa yang tertulis dalam
lauhul mahfudz-ku. khusus untuk jodohku. tapi rasanya ingin sekali ku menuliskan beberapa ungkapan kalimat untuknya.

Wahai engkau yang tertakdir untuk mencintai ku karna allah.
terima kasih engkaupun memberikan ku kesempatan untuk mencintaimu karna allah.

Wahai calon suami, saat kau mulai memilih dan menentukan aku sebagai tulang rusukmu yang hilang. aku percaya dan aku yakini bahwa kaupun akan mempelakukan aku dengan begitu sempurna.

wahai imamku, keingin besar dan cita-citaku. aku ingin sekali menjadi seorang khadijah untukmu,
yang menjadi tempatmu membagi resah... seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa... seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan hidupmu...

Akupun ingin menjadi ‘Aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya, saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yang lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘Aisyah”...

Aku ingin menjadi Fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja...

Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil dipelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu... cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku...

Dan nanti...terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu, ‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar... tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka... dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjalahan hidup ini dengan berkah illahi.

Untukmu (Calon) SuamiKu.
insyaallah cinta kita hanya terlahir karena-NYA.

1 komentar:

imdjoko mengatakan...

i like this article.. nice article rara :)

Posting Komentar